Thursday, March 29, 2007

Talk Show XXX di Mall Ciputra!


Rumah tangga yang harmonis adalah dambaan setiap keluarga.
Untuk mencapainya ada kalanya anda membutuhkan beberapa tips yang berguna untuk kehidupan berkeluarga .

Imelda FM mengadakan Acara Off Air XXX (Triple X) dengan nara sumber dr.iwan setiawan.
Acara dengan format talk show ini akan di selenggarakan pada Hari Sabtu tanggal 31 Maret 2007 pukul 19.00-20.00 WIB.

Tempat acara di Atrium Mall Ciputra Semarang, tema : "Kecantikan Menunjang Keharmonisan Rumah Tangga".

Berapa HTM nya?
...free!

Jadi jangan sampai kelewatan ya.. (posting by Admin)

Saturday, March 24, 2007

Ayam kampus ingin seperti perawan lagi, apa bisa?


Ada kasus menarik yang saya temui, dimana seorang mahasiswi PTS di Semarang mengaku berprofesi sebagai ayam kampus. Kemudian bertanya, apakah bisa dia seperti perawan lagi dan kenapa sekarang bentuk tubuhnya tidak se-sexy seperti dulu lagi.

….. apa sih ayam kampus itu?

Ayam kampus merupakan suatu istilah yang sekarang ini sudah mulai populer terutama di kota2 besar termasuk Semarang. Istilah ayam kampus biasanya digunakan untuk menunjukkan atau mengidentifikasi seseorang yang berstatus pelajar atau mahasiswi, dimana selain berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswi sekaligus berprofesi sebagai pekerja seks non komersil atau bahkan justru profesional dan sudah melakukan transaksi seksual dengan pasangan, pelanggan atau dengan teman2nya sehingga dianggap sebagai seorang ayam kampus.

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi ayam kampus adalah faktor lingkungan, misalnya lingkungan tempat tinggal, kost yang kebetulan banyak teman2nya yang berprofesi sebagai ayam kampus.

Kemudian faktor penyebab yang lain adalah karena kebutuhan2 sekunder yang sudah mulai meningkat. Dimana sekarang ini seseorang bisa minder atau kurang percaya diri jika tidak mempunyai atribut2 yang menunjukkan bahwa dia mampu atau kaya, misal telepon genggam, pakaian yang bermerk, kendaraan pribadi, dsb yang kadang hal ini bisa membuat seseorang ingin menyalurkan (mendapatkan) kebutuhannya tersebut dengan cara berprofesi sebagai pekerja seks begitu juga yang terjadi dengan ayam kampus.

Menjawab pertanyaan di atas, apakah bisa kembali seperti perawan lagi? Sekali lagi, keperawanan bisa terjadi satu kali sebelum seseorang melakukan hubungan seksual dan dengan sendirinya jika sudah pernah melakukan hubungan seksual, tentunya tidak bisa kembali perawan seperti dahulu lagi, kecuali dengan operasi selaput dara.

Kemudian kenapa bentuk tubuhnya tidak se-sexy dulu lagi? Hal ini bisa terjadi karena aktifitas seksual yang dilakukan secara berlebihan, penggunaan alat kontrasepsi serta dampak psikologis dimana ketika seseorang telah mendapatkan kebutuhan yang dia inginkan dan memenuhi apa yang ingin dia dapat, tentunya seseorang menjadi lebih nyaman sehingga ini bisa membut bentuk / postur tubuh menjadi lebih berkembang.

Perlu saya tekankan disini adalah perilaku2 yang dilakukan selama melakukan aktifitas seksual seperti yang dilakukan oleh pekerja seks mempunyai resiko yang tinggi, misal : kehamilan yang tidak diinginkan atau bisa terkena penyakit / infeksi menular seksual jika tidak diketahui pasangannya tersebut sehat atau tidak.

Aktifitas seks yang dilakuakan dengan berganti2 pasangan dan dengan frekuensi yang berlebihan juga dapat berisiko menimbulkan kanker mulut rahim.

Resiko yang lain adalah dampak psikologis, hal itu dikarenakan aktifitas ayam kampus ini dilakukan secara sembunyi2 dan jika nantinya diketahui oleh orang lain tentunya akan mendapatkan sanksi sosial dimana sesorang secara psikologis menjadi merasa dikucilkan oleh masyarakat. Barangkali ini menjadi perhatian buat kita agar lebih berhati-hati menjaga organ reproduksi kita! (dr.iwan)

Wednesday, March 14, 2007

Payudara besar vs payudara kecil, pilih mana?

Payudara sebenarnya tidaklah sama untuk setiap wanita. Boleh dikata tiap payudara mempunyai keunikan tersendiri. Dengan mengetahui keunikan payudara istri anda dan gerakan apa yang paling tepat untuknya, maka si dia pun akan menyerah pasrah dalam pelukan Anda.

Payudara Besar: Berdasarkan studi yang diadakan oleh University of Vienna di Austria, para peneliti menemukan bahwa payudara besar kurang sensitif terhadap rangsangan dibandingkan dengan yang kecil. Hal ini kemungkinan karena urat syarafnya meregang, kata mereka. Cobalah untuk menstimulasinya pada sisi luar, bagian yang berada persis di bawah ketiak. Anda bisa menstimulasinya dengan jari-jari, lidah atau menggigitnya lembut.

Payudara Kecil: Sensitivitasnya cukup tinggi dan dapat merespon lebih banyak macam gerakan rangsangan. yang paling sensasionol baginya adalah menangkupnya dalam genggaman telapak tangan dan meremasnya dengan lembut selama penetrasi.

Payudara Lembek (Jatuh): Payudara jenis ini paling kecil sensitivitasnya. Tidak saja karena urat syarafnya meregang, tapi juga karena terjepit oleh jatuhnya payudara. Si pemilik dapat merasakan stimulasi maksimal jika dalam keadaan terbaring.


Payudara Implant: Jika operasi berjalan dengan sempurna, mestinya tidak akan mengubah sensitivitasnya. Namun tetap saja ada perbedaan dalam menerima rangsangan. Gunakan lidah anda dengan gerakan memutar dari bagian dasar payudara ke arah puting.

Nah, Kalau anda mau pilih yang mana ? (dr.iwan)

Friday, March 09, 2007

Remaja, Pasutri dan Masturbasi (2 - Habis)


Pasutri dan masturbasi...???
Beberapa pasangan suami istri mengaku kalau dalam beberapa waktu tertentu mereka juga melakukan aktivitas seks yang satu ini, seperti misalnya Ibu Wati(28th, bukan nama sebenarnya) yang mengatakan sepanjang 9th pernikahan dia tidak pernah mendapatkan kepuasan seks dari suami, sehingga begitu selesai hubungan seks, dia tidak langsung tidur, tapi kemudian asyik berfantasi seks di kamar mandi sambil melakukan masturbasi. Atau pasangan lain yang mengatakan, bahwa untuk mencegah kebosanan saat behubungan seks, sang suami melakukan masturbasi untuk menghindari suasana jenuh karena rutinitas melakukan hubungan seks setiap hari.


Salah seorang suami pernah menyampaikan kepada saya, dia selalu melakukan masturbasi, ketika saat ingin berhubungan seks, ternyata sang istri sedang menstruasi, saat istri hamil, atau ketika dia sedang berada di luar kota, jauh dari istri tercinta(daripada selingkuh, atau ke lokalisasi, katanya). Bahkan terkadang saya justru menyarankan pada pasien saya untuk melakukan masturbasi, ketika keinginan melakukan hubungan seks muncul pada saat mood istri sedang ‘memburuk’, saat istri ogah2an, istri sedang menyusui, atau sedang terjadi ‘perang dingin’ di dalam rumah. Mungkin masturbasi akan jauh lebih baik dilakukan, tapi tentunya hanya pada saat2 tertentu saja, dan bukan setiap saat.

Di luar negeri, ternyata ada sebuah kebiasaan baru yang sudah mulai sering dilakukan pasangan suami istri di sana, yaitu “mutual masturbasi’ dimana masturbasi dilakukan saling bergantian satu sama lain oleh pasangan, sebagai sebuah variasi di luar hubungan seks yang sudah sering dilakukan, atau pada pasangan yang sedang berusaha mendapatkan titik G-spot, sehingga akan lebih memudahkan pencapaian multiple orgasme.

Pada beberapa kasus ternyata masturbasi bisa menjadi awal sebelum anda melakukan hubungan seks, karena ternyata beberapa pasien mengatakan, setelah suami melakukan masturbasi kemudian dilanjutkan dengan hubungan seks, ternyata waktu tempuhnya jauh lebih lama, sehingga banyak dicoba oleh pasangan yang mengalami ejakulasi dini. Tapi tentunya harus diperhatikan juga stamina fisik dari suami maupun istri.

Dari beberapa hal tersebut tenyata membuktikan bahwa ada kalanya masturbasi menjadi sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan seks yang terjadi di usia pernikahan, atau ketika hubungan seks tidak memungkinkan untuk dilakukan pada saat sedang ‘tinggi’. Sebagai solusi barangkali masturbasi tidak menjadi sebuah gangguan, tapi kalau kemudian menjadi sebuah ketergantungan, bahkan mulai mengurangi kenikmatan saat berhubungan dengan pasangan, hal ini perlu mendapakatkan penanganan serius. Bahaya!

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika anda terpaksa melakukan masturbasi:
(a) Lakukan dg alat yang bersih, steril
(b) Hindari frekuensi berlebihan untuk menghindari ketergantungan
(c) Kurangi perasaan bersalah yang muncul setelah masturbasi, dengan pemikiran positif bahwa masturbasi adalah solusi

Penutup
Sebagai kesimpulan, ternyata masturbasi atau onani, sekalipun diangga dosa oleh beberapa norma agama, tapi dari kacamata kesehatan bisa juga menjadi solusi dari sebuah persoalan seks. Khusus bagi remaja, ada baiknya jika masturbasi tidak menjadi sebuah kebiasaan, bahkan saya boleh mengatakan semakin jarang akan semakin baik, tapi tidak melakukan masturbasi, jauh lebih baik !
Beberapa solusi yang barangkali bisa dilakukan untuk menghindari kebiasaan masturbasi, terutama di kalangan remaja al:
  • Perbanyak aktivitas positif, banyak sekali remaja kurang memanfaatkan hari-hari untuk kegiatan bermanfaat, sering bengong, melamun, dan akhirnya hanya menambah jumlah ‘jam terbang masturbasi’
  • Hindari suasana sepi di dalam rumah atau di kost
  • Olah raga teratur, hal ini ternyata dianggap bisa mengatur libido seseorang, sehingga dengan vitalitas yang baik, dorongan seksnya pun akan lebih terkendali
  • Ibadah, puasa, shalat ternyata cukup jitu juga untuk menghindari masturbasi, karena masalah perilaku seks sering berbenturan dengan norma-norma agama
  • Buang koleksi BF(film porno), bacaan porno, gambar atau majalah yang membangkitkan gairah seks, atau menghindari kebiasaan menonton tayangan-tayangan TV tengah malam
  • Be yourself, jadilah dirimu sendiri. (dr.iwan)

Thursday, March 08, 2007

Remaja, Pasutri dan Masturbasi (1)



Dewasa ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin canggih, secanggih informasi tentang seks yang sudah tidak dianggap sebagai hal yang tabu lagi. Hari demi hari perilaku seks remaja, yang dianggap sebagai usia peralihan menjadi semakin menjadi seiring meningkatnya kasus yang berkaitan denagn remaja. Kehamilan yang tidak diinginkan, Penyakit Menular Seksual(termasuk HIV/AIDS yang sekarang semakin marak juga di kalangan remaja) merupakan beberapa contoh kasus yang mulai sering kita dengar di beberapa pemberitaan. Belum lagi masalah perilaku seks yang sudah menjadi bahan perbincangan sehari2 di kalangan remaja, masturbasi misalnya.

Masturbasi adalah salah satu contoh perilaku seks remaja yang sering menjadi perbincangan hangat di kalangan remaja, terbukti dari tahun ke tahun, angka perilaku masturbasi di kalangan remaja semakin meningkat saja. Penelitian PILAR PKBI Jateng, sebuah LSM peduli remaja di kota Semarang tahun 2002 melakukan penelitian di kalangan mahasiswa, mencatat lebih dari 60% remaja menyalurkan dorongan seksnya dengan cara masturbasi atau onani. Bahkan dr. Boyke dalam salah satu seminar pernah menyampaikan, 80% remaja pernah melakukan onani minimal sekali, sehingga hal ini menunjukkan masih banyak remaja sudah tahu, melakukan, namun belum memahami dampak dan risiko dari masturbasi atau onani.

Masturbasi adalah sebuah perilaku seks yang dilakukan dengan cara merangsang alat kelamin (sendiri) untuk mendapatkan kepuasan seks. Belakangan ini ternyata masturbasi (onani) tidak hanya menjadi tren di kalangan remaja pria saja, tapi wanita pun juga melakukan, terbukti dari beberapa klien wanita yang sempat datang di klinik mengaku kalau pernah melakukan masturbasi. Bahkan tidak jarang pasangan suami istri yang (tentu) sudah banyak menikmati hubungan dengan pasangan pun pernah melakukan masturbasi sepanjang pernikahannya. Apalagi masturbasi bisa dilakukan oleh siapapun, dimanapun, dalam suasana apapun, tanpa harus menggunakan orang lain sebagai patner.

Beberapa ahli mengatakan bahwa masturbasi menjadi bagian dari cara penyaluran dorongan seksual pada seseorang yang sedang meningkat libido seksualnya, di samping mimpi basah dan hubungan seksual dengan pasangan. Bisa dikatakan ketika dalam tubuh seseorang sudah mulai diproduksi hormon seks estrogen progesteron (pada wanita) dan hormon testosteron (pada pria), dia akan mempunyai dorongan seks yang setiap saat harus mendapatkan penyaluran yang diinginkan. Dan usia remaja akan mengalami fase itu, kemudian menjadikan masturbasi menjadi salah satu solusinya.

Apakah masturbasi sebuah kelainan seks, beberapa dokter mengatakan tidak, oleh karena parameter sebuah kelainan seks jelas, yaitu menimbulkan gangguan perilaku dan gejala-gejala klinis yang pasti! Akan tetapi seorang psikolog bisa menggolongkan masturbasi dalam kategori abnormalitas seks, oleh karena menggunakan penyaluran dengan cara yang (dianggap) kurang wajar, serta mengalami beberapa dampak psikologis seperti perasaan bersalah (guilty feeling), merasa tidak suci lagi atau muncul perasaan kurang percaya diri yang berlebihan.

Risiko-risiko lain yang dianggap bisa timbul oleh karena perilaku ini antara lain, gangguan pengendalian dorongan seks, sehingga pada pria yang cenderung mengalami kecanduan atau ketergantungan terhadap masturbasi, sehingga pada saat menikah bisa mengalami ejakulasi dini, yang tentunya akan mengurangi kenikmatan seks (terutama pada wanita). Sementara wanita sering melakukan masturbasi dengan alat bantu yang tidak lazim, seperti benda-benda tumpul, dildo (alat bantu seks), jari tangan yang mungkin kurang bersih, atau hanya sekedar berfantasi sampai mengalami suatu kepuasan tertentu, satu saat akan menjadi sangat riskan terhadap infeksi vagina, dan berbahaya jika menggunakan alat-alat elektrik, listrik, manual dll. Seringkali muncul perasaan bersalah karena seorang wanita bisa merasa sudah tidak perawan akibat masturbasi, kerusakan selaput dara, atau tiba-tiba mengeluarkan darah yang tidak wajar setelah masturbasi. Belum lagi risiko terjadi infeksi keputihan akibat memakai alat yang tidak bersih, atau kemandulan akibat infeksi terus menerus, dan tidak diobati secara tuntas! (dr.iwan)