Friday, November 17, 2006

Homoseksual… Antara Pilihan dan Trend (Habis)


Seorang homoseks adalah manusia biasa seperti kaum heteroseks

Homoseksual bukanlah penyakit, atau ada yang mungkin menyebutnya sebagai "produk salah dan gagal". Homoseksual hanyalah salah satu bentuk orientasi seksual seseorang.
Dalam rubrik Curliat situs GN Online dikatakan "Yang pasti, menjadi gay-lesbian bukan suatu 'mimpi buruk' dan menjadi gay-lesbian juga bukan kesalalian siapa-siapa. Gay-lesbian hanyalah masalah orientasi seksual, sedangkan dalam kehidupan, kita tetap manusia yang bisa berpikir, berkarya, dan berprestasi seperti manusia-manusia lain.”

Faklor biologis dan lingkungan

Mengacu pada teori penyebab homoseksual, dr. Wimpie Pangkahila menyebutkan ada empat kemungkinan penyebab homoseksual. Perlama, faktor biologis, yakni ada kelainan di otak atau genetik. Kedua, faktor psikodinamik, yaitu adanya gangguan perkembangan psikoseksual pada masa anak-anak. Ketiga, faktor sosiokultural, yakni adat-istiadat yang memperlakukan hubungan homoseks dengan alasan tertentu yang tidak benar. Keempat, faktor lingkungan, yaitu keadaan lingkungan yang memungkinkan dan mendorong pasangan sesama jenis menjadi erat.

Sementara, menurut Budi, aktivis Gaya Nusantara, ada dua hal yang menyebabkan orang menjadi gay. Pertama, faktor bawaan atau gen, yaitu adanya ketidakseimbangan jumlah hormon pada diri seseorang sejak lahir dan jumlah hormon wanita cenderung lebih besar daripada laki-laki. Hal ini dapat berpengaruh pada sifat dan perilaku si laki-laki tersebut. Jati diri kewanitaan biasanya lebih kuat, sehingga mereka cenderung berperilaku feminin dan selalu tertarik terhadap aktivitas yang dilakukan wanita.

Kedua, faktor lingkungan, yaitu komunitasnya lebih sering bertemu dengan laki-laki dan amat jarang bertemu dengan wanita. Selain itu, ada juga dari mereka yang terlibat dalam kehidupan gay semata-mata karena gaya hidup dan materi. Biasanya mereka berawal dari coba-coba untuk berhubungan dengan sesama jenis dengan imbalan uang. Jenis gay ini bisa hilang bila mereka telah menemukan pasangan hidup wanita. Atau, mereka keluar akibat terkena penyakit kelamin dan juga, gay tersebut dapat kembali sebagai lelaki sepenuhnya bila punya komitmen kuat untuk menjauhi kehidupan gay.

Seorang gay atau lesbian bisa sukses di profesi masing-masing yang digelutinya. Ada yang menjadi seniman, penyiar televisi, dosen, dokter, pengusaha, ataupun menteri. Bahkan ada kecenderungan perilaku homoseksual sudah bukan lagi sebuah aib, sebaliknya banyak yang kemudian muncul sebuah trend, akibat banyaknya artis yang secara eksplisist menunjukkan kehomoseksualan mereka. Ada juga yang mengatakan homoseksual sebagai sebuah pilihan. Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya. Its your choise!! (dr.iwan)

2 Comments:

At 9:39 PM, Blogger Mickey_ch@n said...

terima kasih karena bapak telah menuliskan artikel ini. Nama saya mega (19th), saya seorang mahasiswa dijakarta. saya tertarik sekali dengan topik yang bapak bawakan ini. Dan jika bapak tidak berkeberatan, bisakah bapak lebih menjelaskan lagi tentang faktor pertama dan kedua?? dan bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa seseorang menjadi homoseksual karena faktor pertama atau faktor kedua?

 
At 2:43 PM, Blogger secret diary said...

terima kasih sudah membahas topik ini. say ingin menanyakan kepada anda apakah gay dapat disembuhkan?.
saya merasa saya adalah seorang homoseksual tetapi saya ingin menjadi hetero apakah bisa?
terima kasih
anda dapat membalasnya le email babloev@rocketmail.com

 

Post a Comment

<< Home