Saturday, September 23, 2006

Konsekstasi : Pakai Minyak Kelapa atau Baby Oil?
Umur saya 29 th dan istri saya 28 th. Kami sudah 3 tahun menikah. Anak kami 1 orang. Masalah kami adalah setiap kali hubungan intim, pelumasan alami pada vagina terasa kurang sehingga terkadang istri saya merasa tidak nyaman(apalagi saya, rasanya sereeet banget!). Padahal kami telah melakukan pemanasan yang kami saya rasa cukup untuk membangkitkan gairah. Akhirnya kami menemukan cara yang saya kira tidak kotor-kotor amat, yakni menggunakan air ludah untuk memudahkan penetrasi.
Pertanyaan kami :

Amankah menggunakan air ludah (secara medis) Bagaimana dengan pemakaian Baby Oil, karena beberapa kali kami coba tidak menyebabkan alergy. Apakah ada terapi makanan untuk meningkatkan produksi pelumas pada vagina. Terima kasih.
Bapak Haryo, Semarang

JAWAB :

Terima kasih Pak Haryo atas suratnya yang cukup lama ngendon di redaksi, mudah-mudahan setelah membaca surat ini bapak tidak lagi merasakan 'seret' seperti sebelumnya.

Begini, kondisi yang dialami oleh istri bapak menunjukkan kalau proses lubrikasi atau pelumasan yang merupakan produk dari kelenjar-kelenjar di vagina, tidak bisa berlangsung dengan baik. Hal seperti ini bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya kurangnya foreplay atau pemanasan. Memang benar bahwa foreplay tidak selalu harus dengan perangsangan-perangsangan secara fisik, misalnya dengan melakukan sentuhan-sentuhan di alat kelamin saja.

Mungkin tidak seperti itu! Ada kalanya justru seorang wanita justru membutuhkan kenyamanan secara psikologis, misalkan perasaan dilindungi, diayomi, tidak terburu nafsu dll. Ini barangkali yang diharapkan oleh istri bapak. Jadi mungkin bisa dengan berdiskusi atau dilakukan dengan suasana yang romantis, dengan lampu remang-remang, atau dengan alunan musik yang syahdu. Jadi jangan grudag-grudug, alias grusa-grusu asal masuk aja....
Dalam keadaan tertentu memang pelumasan pada wanita bisa saja berkurang, entah karena ada gangguan seperti infeksi saluran kemih, keputihan dll, tapi pada umumnya penyebab yang paling sering adalah masih kurangnya perangsangan yang dilakukan terhadap wanita tersebut. Hal ini bisa dibantu dengan tehnik oral yang disebut "cunillingus" dimana dilakukan perangsangan dengan mulut dan lidah dari pria terhadap kelamin wanita. Hal ini akan cepat sekali menimbulkan pelumasan pada vagina ditambah pula dengan bercampurnya ludah si pria, seperti yang selama ini bapak lakukan. Jadi tidak masalah selama kedua pihak dalam keadaan kesehatan yang baik.
Kalaupun mau diberi pelumasan tambahan boleh-boleh saja : misalnya dengan pemberian baby oil atau yang paling sederhana menggunakan minyak kelapa yang masih baru, sehingga cukup menambah jumlah pelumas yang sebetulnya sudah ada namun belum cukup membasahi jalur senggama. Tapi sekali lagi penggunaan cairan-cairan semacam ini harus diperhatikan betul segi kebersihannya, jangan sampai justru menimbulkan infeksi baru di vagina. Wah malah tambah sakit ntar...

Untuk sekedar saran bagi istri bapak, barangkali perlu banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan di dalam menunya sehari- hari, dan sedapat mungkin yang mengandung banyak air: seperti mentimun, semangka, bayem dll. Walaupun pada beberapa orang wanita seringkali menimbulkan keputihan yang cukup mengganggu, misalnya pada buah nanas, bengkuang, justru keputihan seperti inilah yang berguna sebagai cairan pelumas pada istri bapak. Silakan dicoba. (dr. iwan)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home