Dalam sesi konseling, ada pertanyaan dari seorang ibu. Pernikahannya merupakan hasil perjodohan dan memang sebelumnya dengan calon suami, ibu ini belum pernah kenal. Awalnya beliau mengaku tidak mencintai suaminya tetapi setelah menikah berusaha untuk belajar mencintai sang suami.
Setelah 1 tahun menikah pasangan ini belum juga mendapatkan keturunan, Nah… yang jadi pertanyaan adalah apakah ini karena efek psikologis tersebut? mengingat pasangan suami istri ini sama-sama sehat.
Sebelumnya, secara seksual dan secara medis kehamilan dapat terjadi karena adanya pertemuan dari sel telur dan sel sperma, jadi ini tidak ada hubungannya dengan masalah cinta. Banyak terjadi kasus2 hubungan seksual yang terjadi karena terpaksa, misalnya kasus perkosaan pun bisa terjadi kehamilan. Jadi prinsipnya seperti itu.
Dan apakah perasaan tidak cinta terhadap suami, bisa menyebabkan tidak terjadinya kehamilan? tidak seperti itu, justru yang sering terjadi pada pasangan suami istri yang belum saling mencintai atau dalam proses saling mencintai adalah ganguan dalam mengalami kepuasan seksual atau orgasm. Biasanya untuk istri yang tidak berusaha mencintai dan menerima pasangannya dengan baik, yang terjadi adalah kesulitan istri untuk mencapai orgasm dan inilah yang harus diatasi.
Untuk kasus diatas, langkah yang dilakukan oleh si ibu ini sudah tepat, dengan berusaha belajar mencintai suami, nanti pada saatnya si ibu akan bisa menerima hubungan seksual dengan baik dan akan mendapatkan kepuasan seksual.
Kalau misalnya sampai 1 tahun belum mempunyai keturunan, padahal kesuburan suami istri telah ada, kemungkinan yang terjadi adalah jadwal atau waktu dalam melakukan hubungan seksual tidak sesuai dengan jadwal siklus masa subur, sehingga menyebabkan kehamilan tidak terjadi atau selama ini sedang dalam proses memperbaiki secara psikologis.
Tetapi yang jelas ganguan kesulitan mengalami kehamilan, bisa juga disebabkan karena secara psikologis istri tidak mencintai suami, istri masih sulit menerima rangsangan seksual yang biasanya mengakibatkan sel telur tidak berkualitas sehingga pada saat hubungan seksual tidak bisa dibuahi secara baik.
Saran saya, sambil menunggu proses memperbaiki, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kembali kesuburan suami dan istri. (dr.iwan)